Rendra terus saja mendongakkan kepalanya menatap ke arah bendera merah putih yang berkibar pada tiang yang menjulang ke arah langit. Sinar matahari yang terik menerpa wajahnya sebagian, mulai membuat buliran keringat pada dahi. Dalam hati, Rendra terus saja menggerutu ‘Kapan aku selesai dihukum seperti ini?’.
Hari ini, Rendra terlambat datang ke sekolah. Terpaksa, ia dihukum oleh gurunya untuk terus hormat pada kibaran bendera merah putih tersebut.
Kakinya mulai bergetar, tak kuat sudah berjam-jam berdiri, mendongakkan kepala, dan terkena sengatan sinar matahari. Belum lagi, beberapa penghuni sekolah yang terus menatapnya dengan tatapan mengejek.
“Kamu sudah tak kuat lagi, Rendra?” tanya gurunya yang tiba-tiba saja datang menghampirinya. Ingin menjawab ‘tidak’, namun ia takut kalau hukumannya akan ditambahkan lagi untuknya. “Ini untukmu, membuatmu untuk bersikap lebih disiplin. Di samping itu, kamu juga lebih menghormati bendera yang sedang berkibar, bukannya bendera sedang menjulang ke arah langit, tapi kamu baru datang ke sekolah.”
“Iya, Bu,” jawab Rendra dengan nada takut-takut.
Hari ini, Rendra terlambat datang ke sekolah. Terpaksa, ia dihukum oleh gurunya untuk terus hormat pada kibaran bendera merah putih tersebut.
Kakinya mulai bergetar, tak kuat sudah berjam-jam berdiri, mendongakkan kepala, dan terkena sengatan sinar matahari. Belum lagi, beberapa penghuni sekolah yang terus menatapnya dengan tatapan mengejek.
“Kamu sudah tak kuat lagi, Rendra?” tanya gurunya yang tiba-tiba saja datang menghampirinya. Ingin menjawab ‘tidak’, namun ia takut kalau hukumannya akan ditambahkan lagi untuknya. “Ini untukmu, membuatmu untuk bersikap lebih disiplin. Di samping itu, kamu juga lebih menghormati bendera yang sedang berkibar, bukannya bendera sedang menjulang ke arah langit, tapi kamu baru datang ke sekolah.”
“Iya, Bu,” jawab Rendra dengan nada takut-takut.
#FF2in1
Tema kedua : Bendera - Cokelat
0 comments:
Post a Comment