Astaghiri

  • Home
  • CERPEN
  • CERBUNG
  • CAKES!
  • Trip
Cerpen

Cita-cita Keluarga

Saturday, July 11, 2015 By astaghiri 0 Comments
Diikutkan Dalam Lomba Cerpen ‘The Chronicles of Audy: 4/4’





“Au, SBMPTN milih apa?” tanya Missy ketika Audy lagi asyik memakan bekalnya. Tapi hasratnya melarut gara-gara Missy dengan tiba-tibanya bertanya seperti itu padanya.

Audy memutar bola matanya. “Sy, bisa nggak sih buat nggak ngomongin itu dulu? Ngerusak mood makan gue aja,” balas Audy dengan raut sebal. Padahal sehabis itu dia tetap menyuap bekalnya, tapi rasanya berbeda karena nikmat makanannya sudah menghilang.

“Lo tetep milih kedokteran, kan?”

Sekali lagi Audy melirik ke arah Missy. Entah kenapa rasanya kok nyesek banget kalau lagi ngomongin masalah itu. Belum lagi dia juga lagi dilema harus memilih apa karena sebentar lagi ujian SBMPTN akan dilaksanakan.

Dilema? Oh! Audy nggak perlu merasakannya karena orang tuanya—oh bukan, tapi KELUARGANYA—sudah dan pasti menyuruh Audy untuk memilih jurusan kedokteran yang notabene IQ siswanya pasti di atas rata-rata.

“Yah, mau gimana lagi. Itulah kemauan keluarga gue. Emangnya gue bisa apa? Ngelawan?” Missy cuma bisa diam melihat raut wajah lelah Audy yang akhir-akhir ini sering ngalor-ngidul di tempat les. “Gue cuma takut nggak bisa kuliah, Sy.” Tiba-tiba mata Audy terasa panas. Rasanya ia kepengin menangis ketika keinginannya untuk kuliah di luar kedokteran ditolak mentah-mentah oleh keluarganya.

***

Belum sempat melepas lelah dari tempat les, Audy dikejutkan oleh Regan yang sedang duduk manis di depan laptopnya. “Au, Kakak udah daftarin ujian SBMPTN kamu.”

“WHAT?!” Audy langsung menghampiri Regan dan melihat layar laptop yang terpampang kartu peserta dirinya. Rasanya kaki Audy mau putus melihat pilihan jurusannya. KEDOKTERAN TIGA-TIGANYA! “Kok Kakak nggak bilang ke Audy dulu sih?!”

“Kakak tadi disuruh Mama cepet-cepet buat ngedaftarin kamu. Lagian udah fix kedokteran, kan?”

Audy merasakan dadanya begitu sesak. Pantas saja ketika memasuki rumahnya ini dia sudah merasakan hawa yang aneh. Jadi ini penyebabnya?

“ARGH!” Tiba-tiba Audy histeris, mengagetkan Regan dan juga kedua orang tuanya yang kebetulan berada dekat di ruang keluarga. “TERSERAH KALIAN, DEH! OH YA! EMANG TERSERAH KALIAN! PERCUMA JUGA KALO AUDY MINTA JURUSAN YANG LAIN!” Audy menahan air matanya agar tidak mengalir di pipinya. “KARENA NGGAK BAKAL ADA YANG MAU DENGERIN!”

Audy langsung berlari ke tangga menuju kamarnya. Dia menutup pintunya dengan keras dan menguncinya dengan rapat. Dia langsung melompat ke kasur dan menutup wajahnya dengan bantal, menangis dalam kehampaan malam tanpa bintang.

***

Sedih rasanya mengingat kejadian kemarin. Sebenarnya, bukan hal itu yang membuatnya sedih, tapi sudah dari awal dia tidak percaya diri dengan kemampuannya. Belum lagi hasil TO miliknya masih jauh sekali untuk menggapai ‘cita-cita keluarganya’ tersebut.

“Audy sayang?” panggil mamanya di balik pintu. “Mama bawain martabak kesukaan kamu, lho. Mau nggak?”

Audy hendak menolak, tapi apa daya dengan perut konsernya tersebut. Akhirnya dia beranjak dari kasur dan membukakan pintu untuk mamanya. “Apaan sih, Ma? Kayak mau ke rumah mertua aja pake bawa martabak segala,” Audy mengambil piring martabak dari tangan mamanya dan membawanya ke kasur. Mama duduk di depan Audy selagi dia melahap martabaknya.

“Au, jangan ngunyah mulu ya? Dengerin Mama.” Audy terdiam sejenak, dia tidak berani menatap mamanya. Dia tahu bahwa hal ini akan terjadi. “Mama nggak maksa kamu, Nak. Kita semua nggak maksa kamu. Kami hanya ingin membantu kamu, karena kami tau sebenarnya kamu ingin ke dunia sana dan punya bakat di sana, hanya saja—”

“Tapi Audy nggak pinter, Ma!”

“Kalo kamu potong omongan Mama, martabak kamu Mama ambil satu.” Audy kembali terdiam, menjauhkan piringnya dari jangkauan mamanya. “Cobalah kamu belajarnya lebih serius, jangan main-main. Kurang-kurangin tuh nonton animenya,” Mama melirik ke arah Audy dengan jutek. Audy hanya bisa mesem-mesem malu. “Mama yakin kamu bisa. Kamu itu sebenernya pinter, tapi kebanyakan main jadinya ya begini.”

“Satu lagi, Ma!” Tiba-tiba Regan sudah berada di depan pintunya. Bukan hanya Regan, tapi papanya juga! “Dia pacaran mulu!”

“Apaan sih, Kak!” Pipi Audy langsung bersemu merah.

“Kakakmu ini kan calon arsitek, Au,” papanya ikut menimbrung. “Jadi kalau mau bikin rumah, ya tinggal ke kakakmu ini aja. Nah, kalo ada yang sakit, kita tinggal ke kamu. Jadinya kan enak.” Audy mengembuskan napasnya yang sedari malam terasa sesak. Ternyata dia baru sadar bahwa keluarganya lebih peduli dibandingkan dirinya sendiri. “Tapi ingat Au, ingat pesan Papa. Kalau kamu mau jadi dokter, jangan karena uang, tapi karena kamu ingin menyembuhkan orang lain. Tertanda, Papa Golden Ways.”

Semua yang berada di kamar Audy tertawa dengan hangatnya.

“Lagian dari kecil kamu ada bakat jadi dokter kok!” Regan angkat suara lagi. “Kamu inget nggak dulu pernah ngebelek ikan yang abis dibeli sama Mama?”

“Iya! Iya! Mama inget! Mama kira itu darah kamu, nggak taunya darah ikan.” Mama tersenyum lebar. “Mama kaget lho kalo abis itu kamu nggak nangis, padahal Regan aja kalo ngeliat darah dikit langsung kejang-kejang.”

“Yee! Kok Mama jadi ngomongin Regan, sih?”

Audy tersenyum puas. Sangat puas. Akhirnya dia mendapatkan jawaban yang selama ini dia pikir terlalu menyesakkan. Tapi ternyata setelah mendengarkannya, ini semua justru terlalu melegakan.

Mereka peduli dengan Audy. Mereka menyayangi Audy. Dan tentu saja, Audy sayang dengan mereka semua.


Continue reading
Share:
Views:

Happy Born Day, GagasMedia! #TerusBergegas

Sunday, July 5, 2015 By astaghiri 0 Comments

Happy Birthday, GagasMedia! Nggak kerasa kalau umur salah satu penerbit yang selalu menerbitkan buku dengan cover yang apik ini sudah mencapai umur yang ke 12 tahun, dan itu berarti 2/3 dari umur gue. Berarti dari gue TK penerbit ini sudah ada ya? Keren, keren!


Nah. Dalam ulang tahun GagasMedia yang ke-12 ini, GagasMedia mengadakan event bagi blogger dengan menjawab 12 pertanyaan yang pastinya berhubungan dengan para peng-hunter buku, termasuk gue. Hehehe. Langsung aja deh yuk!



1. Sebutkan 12 judul buku yang paling berkesan setelah kamu membacanya!

Wah! Sebenarnya banyak sih, banyak banget malah, karena gue suka banget novel apalagi yang bertemakan romance. Tapi karena disuruh nyebutin 12 dan karena ini memang ulang tahun Gagas yang ke-12, akan gue turutin hehehe. Mungkin dari puluhan novel yang pernah gue baca inilah novel-novel yang paling berkesan setelah gue membacanya.

1) Rembulan Tenggelam di Wajahmu – Tere Liye

2) So I Married The Anti-fan – Kim Eun Jeong

3) Fairish – Esti Kinasih

4) Dia, Tanpa Aku – Esti Kinasih

5) Cewek – Esti Kinasih

6) Still – Esti Kinasih

7) Celebrity Wedding – AliaZalea

8) Summer Breeze – Orizuka

9) Incognito – Windhy Puspitadewi

10) The Fabulous Udin – Rons Imawan

11) 21 – Orizuka

12) Pillow Talk – Christian Simamora


2. Buku apa yang pernah membuatmu menangis, kenapa?



Kalau sampai nangis mewek banget sih enggak. Cuma kalau bikin sakit hati sampai jadi pilu sendiri, banyak banget! Tapi ada satu novel yang bikin gue sedikit menitikkan air mata dan hampir mau ngelempar bukunya saking greget banget sama si kedua tokoh utama. Yaitu Seandainya karya Windhy Puspitadewi.

Sumpah. Ini novel bikin greget banget! Kenapa sih giliran mereka udah saling ngungkapin perasaan dan tau isi hati masing-masing, si Rizki malah mau tunangan sama cewek lain? Bikin sakit hati tau nggak!


3. Apa quote dari buku yang kamu ingat dan menginspirasi?



“Itulah cinta. Terkadang, pengorbanan besar mampu mengembalikannya pada saat yang tak terduga” – The Fabulous Udin.

Nggak cuma pengorbanan tentang cinta, pengorbanan lainnya pun juga bisa kembali pada kita jika kita ikhlas melakukannya.


4. Siapakah tokoh di dalam buku yang ingin kamu pacari? Hayo, berikan alasan kenapa kamu cocok jadi pasangannya. Hehehe.

Nggak harus satu kan? Hehehe.



Pertama ada Rex dalam novel 4R karya Kak Orizuka. Kenapa? Pertama, dia itu pinter banget! Pokoknya kelihatan lebih dewasa dibandingkan kakaknya yang lain, walaupun sebenarnya Regan juga dewasa sih. Hehehe. Tapi Rex juga pinter masak. Gimana nggak seksi coba? Kalau alasannya sih... mungkin karena gue orangnya sedikit males, Rex bisa nyemangatin gue biar nggak males lagi walaupun gue tau dia pasti nyemangatinnya dengan ngomel-ngomelin gue. Hehehe.



Yang kedua itu si Revel dalam novel Celebrity Wedding karya Kak AliaZalea. Sebenarnya dalam novel ini sih Revel umurnya udah 30 tahun :( Tapi gue suka banget sama sifatnya! Alasan kenapa gue cocok jadi pasangannya sih karena gue ini orangnya tipe-tipe pemalu dan diam di awal, jadi butuh orang yang ngajak ngobrol duluan dan tentu aja yang nggak ngebosenin! Pokoknya tipe Revel banget deh!


5. Ceritakan ending novel yang berkesan dan tak akan kamu lupakan.

Ending novel yang paling berkesan menurut gue adalah novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye. Isinya spektakuler dan endingnya luar biasa!



Pada ending novel ini, akhirnya Ray, si tokoh utama, menemukan lima jawaban atas lima pertanyaan selama hidupnya lewat ‘jalan khusus’ yang nggak sembarang orang bisa mendapatkannya, yaitu lewat malaikat yang diturunkan oleh Allah SWT. Walaupun ini novel fiksi, gue sangat-sangat tersentuh sama novel ini karena nilai keagamaannya memang cukup kental, dan dari novel ini gue percaya bahwa setiap pertanyaan seperti ‘Kenapa sih gue harus kayak gini?’, ‘Kenapa hidup gue nggak adil?’ atau pertanyaan-pertanyaan yang kita nggak tahu jawabannya, Allah pasti memiliki jawaban yang paling terbaik untuk hamba-Nya.


6. Buku pertama GagasMedia yang kamu baca, dan kenapa kamu memilih itu?



Montase karya Kak Windry Ramadhina. Pertama, karena covernya yang sangat-sangat menarik dan sinopsis yang bikin gue langsung bawa tuh buku ke kasir tanpa mikir lagi dua kali. Oh ya ada lagi. Karena judulnya itu loh, “MONTASE,” keren banget! Walaupun pada awal lihat novel ini gue nggak tau artinya. Hehehe.


7. Dari sekian banyak buku yang kamu punya, apa judul yang menurutmu menarik, kenapa?



4 Ways to Get a Wife – Hyun Go Wun. Dari judulnya aja, menarik banget, kan? Kalau sebelum baca sih, gue narik kesimpulan, ‘Masa kalo mau ngedapetin istri harus ada cara-caranya sih?’. Dan setelah baca novelnya, sumpah! Bikin ngakak!


8. Sekarang, lihat rak bukumu... cover buku apa yang kamu suka, kenapa?



Incognito – Windhy Puspitadewi. Ini merupakan salah satu novel dengan kriteria cover yang gue suka, karena pas lihat buku ini gue tanpa mikir lagi langsung beli buku ini. Kenapa?

Hmm... gini-gini. Ini memang agak aneh, atau mungkin nggak aneh kalau ada orang selain gue yang punya 'kebiasaan' sama kayak gue. Jadi, gue ini punya 'cowok khayalan' dengan rambut agak panjang sedikit kecoklatan, tinggi, dan berkacamata. Nah, 'cowok khayalan' ini selalu gue 'pakai' di saat gue lagi baca novel. Selalu. Nggak pernah ganti-ganti orang. Dan mau tahu apa? Suatu hari gue pernah lihat cowok yang persis sama dengan yang ada di khayalan gue...

Cukup-cukup. Gue suka cover novel ini karena ada tokoh cowok yang mirip di khayalan gue. Yah, walaupun sebenarnya tokoh cowok di novel ini nggak berkacamata, seenggaknya dia agak mirip dengan yang ada di khayalan gue.


9. Tema cerita apa yang kamu sukai, kenapa?

Tema tentang cinta! Gila, on fire banget gue ya? Hehehe. Kenapa ya? Sebenarnya gue orangnya melankolis juga enggak, tapi gue suka baca novel romance. Mungkin karena konflik yang dibuat itu bisa bikin hati gue jadi tergerak, walaupun sebenarnya gue jomblo. Hiks.


10. Siapa penulis yang ingin kamu temui? Kalau sudah bertemu, kamu mau apa?

Kak Esti Kinasih, Kak Windhy Puspitadewi, dan Kak Orizuka! Pertama sih pastinya minta tanda tangan di setiap buku yang gue punya dan tentunya karya mereka. Kedua, gue pasti nanya kapan mereka berkarier lewat menulis, pokoknya perjalanan mereka sampai bisa sukses sampai sekarang! Dan nggak lupa, minta tips biar bisa nulis kece! Hehe.


11. Lebih suka baca e-book (buku digital) atau buku cetak (kertas), kenapa?

Kalau untuk baca sih, gue suka dua-duanya. Tapi kayaknya sih lebih ke e-book karena pas mau tidur gue bisa baca sambil gelap-gelapan karena kalau tidur kamar gue harus gelap alias lampu harus mati. Jadi, bisa baca sambil gelap-gelapan deh! Terus kalau lagi di luar rumah, terus bosen tapi pengin baca novel, kan bisa langsung buka hape. Nggak perlu ribet-ribet bawa buku keluar. Tapi gue juga suka yang buku cetak sih, soalnya gue suka banget wangi khas buku!


12. Sebutkan 12 kata untuk GagasMedia menurutmu!

Cool. Sugoi. Daebak. Koel. Empat bahasa tak cukup untuk mengungkapkan kekagumanku, GagasMedia-ku.

Once again, selamat ulang tahun, GagasMedia! Umur semakin meningkat, dan kualitas juga harus ikut meningkat! Sukses terus, Gagas!

Continue reading
Share:
Views:
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts ( Atom )

Hi, you!

Hi, you!

Blog Archive

  • ►  2017 (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  September (1)
    • ►  June (3)
    • ►  February (1)
  • ▼  2015 (3)
    • ▼  July (2)
      • Cita-cita Keluarga
      • Happy Born Day, GagasMedia! #TerusBergegas
    • ►  June (1)
  • ►  2014 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  April (3)
    • ►  March (3)
  • ►  2013 (24)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (5)
    • ►  July (6)
    • ►  May (1)
    • ►  April (5)
    • ►  January (4)

Labels

CAKES! Cerbung Cerpen Imajinasi Travel Trip

Wanna be my mate?

© 2016 Astaghiri | All rights reserved
Created By Responsive Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates