Astaghiri

  • Home
  • CERPEN
  • CERBUNG
  • CAKES!
  • Trip
Cerpen

Ya Allah

Sunday, July 14, 2013 By astaghiri 0 Comments
Pandanganku seketika menggelap. Hitam. Tak ada yang bisa kuterawang jelas dengan mataku. Seakan-akan langit sedang runtuh di atas kepalaku, dan berubah menjadi kelam, gulita, bahkan sepertinya kulitku terlihat menghitam karena tak ada sinar matahari setitik pun. Aku takut hari yang takkan pernah mau kutunggu—bahkan bagi semua umat manusia—akan datang menjemputku. Mengambil nyawaku. Mengambil nyawa semua orang yang berada di permukaan bumi. Apakah hari kiamat sudah tiba saatnya?

Ya Allah—aku benar-benar tidak siap. Masih banyak dosa yang menumpuk di hatiku. Bahkan, sepertinya dosaku seperti bentuk gumpalan hitam yang semakin lama semakin membesar karena kelakuanku sendiri.
Suara gemaan orang-orang yang menyebut nama kebesaranmu, semakin terdengar di telingaku. Aku semakin takut, hari itu benar-benar akan datang mematikan kami semua yang masih hidup di atas permukaan bumi ini.

“Allahu Akbar! Allahu Akbar!” aku ikut berseru sambil berlari tak tertuju. Menabrak orang lain hingga aku pun tersungkur sendiri. Tak ada satu pun yang mau menolongku. Mereka sibuk sendiri dengan menyebut nama Allah sambil berlari tanpa tujuan sama sepertiku.

Aku langsung terbangun dan berlari tak tentu arah. Langkahku yang tak memiliki tujuan ternyata mengantarkanku menuju pantai dekat rumahku. Bodohnya aku. Mengapa aku ingin dijemput oleh maut di daerah ini?

Namun, ombak mulai membesar. Lebih tinggi dibandingkan rumahku. Bahkan, mungkin lebih tinggi dibandingkan masjid dekat rumahku. Aku langsung berlari menjauh dari terjangan ombak. Namun ombak terus saja melahap orang-orang yang menjauhi dirinya. Aku sudah tidak kuat berlari, dan akhirnya aku memasrahkan diri kepada Allah.

“Ash-hadu alla ilaha illallah, wa ash-hadu anna Muhammadan rasulullah,” gumamku sambil berlutut menunggu ajalku. Dan BYUR. Tumpahan air sudah meluluhlantahkan tubuhku entah ke mana.

“Rudi! Bangun!” aku langsung tersentak kaget ketika badanku sudah terguyur oleh air. Apakah ini air laut?

Aku langsung mengecek keadaan sekitar. Di hadapanku, sudah terdapat Ibuku yang membawa gayung berisikan air. “Barusan sudah adzan ashar. Kamu nggak solat? Kalau mau ashar tuh jangan tidur. Kamu kenamimpi buruk ya?”

Aku mengangguk. Tanpa mengeluh lagi, aku langsung berlari menuju kamar mandi dan berwudhu. Terima kasih ya Allah.
Cerpen
Share:

Unknown
astaghiri
Book eater. Sunrise and sunset lover, and anything about universe.

Related Articles

Tami

Rasa Bersyukur

Mika


0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments ( Atom )

Hi, you!

Hi, you!

Blog Archive

  • ►  2017 (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  September (1)
    • ►  June (3)
    • ►  February (1)
  • ►  2015 (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2014 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  April (3)
    • ►  March (3)
  • ▼  2013 (24)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (5)
    • ▼  July (6)
      • Ya Allah
      • Present
      • Last but not Least
      • Tinggalkan Telaga
      • Berbohong untuk kebaikan dirinya
      • Yang pertama tak selalu indah
    • ►  May (1)
    • ►  April (5)
    • ►  January (4)

Labels

CAKES! Cerbung Cerpen Imajinasi Travel Trip

Wanna be my mate?

© 2016 Astaghiri | All rights reserved
Created By Responsive Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates